EURO 2020- Swiss dan Spanyol akan saling berhadapan pada perempat final Euro 2020. Laga ini akan dimainkan di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Jumat Jumat (2/7/2021) malam WIB.
Spanyol adalah salah satu unggulan juara di Euro 2020. Spanyol telah membuktikan kekuatan mereka pada dua laga terakhir. Spanyol mampu menggelontor masing-masing lima gol ke gawang Slovakia dan Kroasia [termasuk extra time].Advertisement
Namun, Swiss sebagai kuda hitam tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, Swiss juga telah memberi bukti berapa solid dan kuatnya mereka. Anak asuh Vladimir Petkovic itu mampu menyisihkan Prancis pada babak 16 Besar, lewat babak adu penalti.
Jika Prancis, unggulan utama, saja mampu disingkirkan dari Euro 2020, mengapa Swiss tidak bisa melakukan hal yang sama pada Spanyol? Simak lima alasan Swiss bakal memulangkan Spanyol dari Euro 2020 di bawah ini ya Bolaneters.
Raja Assist Steven Zuber
Pemain Swiss, Steven Zuber, berduel dengan Presnel Kimpembe pada laga 16 Besar Euro 2020 (c) AP Photo
Siapa bilang Swiss hanya Granit Xhaka?
Swiss punya pemain mungkin tidak banyak disorot tapi tampil sangat baik di Euro 2020. Pemain itu adalah Steven Zuber. Saat ini, Zuber adalah pemain dengan assist paling banyak di Euro 2020.
Steven Zuber telah membuat empat assist, lebih banyak dari pemain top lain seperti Kevin De Bruyne, Jack Grealish atau Dani Olmo. Hebatnya, Zuber membuat empat assist hanya dari 197 menit di lapangan.
Zuber bisa bermain pada posisi wingback atau gelandang kiri. Pemain 29 tahun itu punya akurasi crossing yang cukup bagus. Zuber adalah ‘pelayan’ bagi bomber Haris Seferovic.2 dari 5 halaman
Kolektivitas dan Performa
Ekspresi pemain timnas Swiss usai kalahkan Prancis di babak 16 Besar Euro 2020 (c) AP Photo
Swiss tidak punya satu pemain yang sangat dominan di skuad Euro 2020. Apalagi dengan absennya Granit Xhaka di laga melawan Spanyol. Namun, itulah kelebihan Swiss. Mereka punya kolektivitas yang bagus.
Para pemain Swiss, pada level klub, juga tampil di klub yang bertumpu pada kolektivitas. Sebuh saja Remu Freuler [Atalanta], Nico Elvedi [Gladbach], Zuber [Frankfurt], dan Haris Seferovic [Benfica].
Bermodal kolektivitas, Swiss mampu tampil cukup bagus. Swiss menang tujuh kali dan cuma kalah sekali dalam 10 laga terakhirnya pada level kompetitif.
Punya Yann Sommer
Swiss memang bukan tim dengan lini pertahanan terbaik di Euro 2020. Nyaris tidak ada capaian yang menyakinkan dari Swiss. Sebab, mereka telah kebobolan delapan gol dan tidak pernah cleansheet pada empat laga di Euro 2020.
Namun, keberdaan Yann Sommer tetap menjadi faktor kunci. Kiper 32 tahun telah menunjukkan kelasnya di laga melawan Prancis. Sommer membuat lima penyelamatan di laga itu. Momen paling penting terjadi saat Sommer menepis penalti Kylian Mbappe.
Sommer adalah mimpi buruk Spanyol pada pertemuan terakhirnya lawan Swiss. Pada November 2020 lalu, Sommer dua kali menepis penalti Sergio Ramos dan memaksa Spanyol bermain imbang 1-1.
Lini Depan Tajam
Swiss bukan hanya tangguh di lini belakang, tapi juga cukup tajam di lini depan. Swiss hanya sekali gagal mencetak gol pada 10 laga terakhir di semua kompetisi. Momen itu terjadi pada laga kontra Italia di fase grup Euro 2020.
Setidaknya, ada tiga pemain yang bisa jadi andalan Swiss untuk mencetak gol. Nama pertama adalah Haris Seferovic. Pemain 29 tahun itu telah mencetak tiga gol di Euro 2020.
Selain itu, Swiss masih punya Mario Gavranovic. Dia adalah supersub bagi Vladimir Petkovic. Pemain 31 tahun biasanya akan dimasukkan ketiga kinerja duet Seferofic dan Breel Embolo tidak berjalan bagus.
No Xhaka, No Party?
Xhaka memang pemain yang bakal sulit dicari penggantinya oleh Vladimir Petkovic. Namun, absennya Xhaka justru diharap jadi momentum bagi semua pemain Swiss untuk memberikan lebih pada negaranya.
“Apa yang ingin saya lihat saat lawan Spanyol adalah bahwa setiap orang memberi sedikit lebih banyak –bukan hanya untuk menggantikan Xhaka– tetapi juga untuk mengalahkan Spanyol,” ucap Petkovic.
Petkovic punya dua kandidat untuk menggantikan peran Xhaka: Denis Zakaria dan Djibril Sow. Keduanya punya performa bagus di Bundesliga musim 2020/2021 dan harusnya bisa diandalkan oleh Petkovic.
Sementara, sebagai kapten, ada Xherdan Shaqiri yang seolah menjadi pemain berbeda ketika membawa Swiss dibanding saat bersama klub.
Sumber: m.bola.net