oleh

Kembali Diguncang Gempa, Mengapa Bengkulu Sering Gempa?

BENGKULU — Gempa bumi kembali mengguncang Bengkulu, Sabtu (22/8/2020), pukul 07.39 WIB.

Gempa dengan magnitudo 5,5 tersebut diketahui menjadi gempa ke-3 dengan skala di atas 5 yang mengguncang Bengkulu dalam beberapa hari terakhir.

Pada Rabu (19/8/2020), Bengkulu sempat diguncang dua gempa sekaligus dengan kekuatan masing-masing magnitudo 6,6 dan magnitudo 6,7.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa di suatu daerah yang terjadi secara beruntun adalah hal yang biasa.

Gempa yang terjadi di Bengkulu, kata Daryono,merupakan gempa susulan.

“Gempa bumi pagi ini masih dalam rangkaian gempa bumi susulan dari gempa bumi doublet pada tanggal 19 Agustus 2020 dengan magnitudo 6,6 dan 6,7,” kata Daryono, Sabtu (22/8/2020).

Setelah terjadi gempa bumi doublet tersebut, hingga Sabtu siang, telah terjadi 17 kali gempa susulan.

Mengenai Bengkulu yang sering diguncang gempa, menurut Daryono, ada beberapa penyebab.

“Sering gempa karena memang zona aktif gempa, terdapat zona megathrust dan terdapat zona sumber gempa Mentawai Backthrust,” papar Daryono.

Selain itu, Daryono juga memiliki catatan soal sejarah gempa dan tsunami di Bengkulu.

Menurut dia, Bengkulu tercatat pernah diguncang gempa dengan magnitudo 9,0 hingga menyebabkan tsunami.

Berikut beberapa catatan gempa bumi dan tsunami yang pernah melanda Bengkulu:

10 Februari 1797

Gempa dengan magnitudo 8,4 dan tsunami

24 November 1833

Gempa dengan magnitudo 9,0 dan tsunami

Tahun 1942

Gempa dengan magnitudo 7,2

Tahun 1952

Gempa dengan magnitudo 6,8

Tahun 1979

Gempa dengan magnitudo 6,5

4 Juni 2000

Gempa dengan magnitudo 7,9

12 September 2007

Gempa dengan magnitudo 8,4 dan tsunami

13 September 2007

Gempa dengan magnitudo 7,8

25 Oktober 2007

Gempa dengan magnitudo 7,1

25 Oktober 2010

Gempa dengan magnitudo 7,8

Pergerakan naik

Pada Sabtu, 22 Agustus 2020 pukul 07.39 WIB, wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo 5,5.

Episenter terletak di laut pada jarak 136 kilometer arah Barat Kota Bengkulu, pada kedalaman 21 kilometer.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas subduksi lempeng di zona megathrust dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Guncangan dirasakan di Bengkulu II-III MMI dan Kepahiang II MMI, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,” ujar Daryono.

Berdasarkan hasil pemodelan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.(kompas.com/h2c)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed