Hame-Hame

Heboh! Warga Tugumulyo Mengaku Lihat Harimau

MUSI RAWAS – Warga Desa Q1 Tambahasri Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas heboh dengan penemuan harimau di kebun mereka. Bahkan diinformasikan sudah empat orang yang bertemu dengan binatang buas tersebut.

Tim dari Koramil Tugumulyo, Polsek Tugumulyo, KPH Lakitan – Bukit Cogong dan TNKS, Kamis (20/8/2020) mengecek lokasi tempat warga bertemu dengan harimau tersebut.

Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy melalui Kapolsek Tugumulyo Iptu M Dadang R menjelaskan berdasarkan keterangan, sudah empat warga yang bertemu dengan harimau tersebut.

“Ada empat warga yang bertemu dengan harimau itu, bahkan salah satunya baru melihat pagi hari, sebelum kami cek lokasi. Kami sudah cek ke lokasi, ditemukan satu jejak. Juga cek lokasi yang katanya tempat harimau memakan monyet, namun sudah tidak ada bekasnya,” jelas Kapolsek.

Berdasarkan jejak itu, diakui Kapolsek belum bisa diambil kesimpulan, karena akan dikonsultasikan dahulu ke BKSDA. “Sementara menunggu informasi dari BKSDA, kami himbau warga untuk hati-hati. Kalau ke kebun sebaiknya jangan sendirian,” imbaunya.

Warga yang melihat harimau yakni Wagiman (57). Ia melihat harimau pada Jumat (14/8/2020) sekitar pukul 19.00 wib di kebun sawit milik Sumarsono, yang berjarak 1 km dari pemukiman warga.

Wagiman saat itu sedang mencari burung dan tanpa sengaja cahaya senter mengenai harimau yang sedang melintas di depannya dengan sekitar 50 meter. Harimau yang terlihat panjang sekitar 1,5 meter, tinggi 1 meter warna hitam, kuning, putih.

Kemudian Suparlan (52). Ia melihat harimau, Senin (17/8/2020) sekitar pukul 15.00 wib di kebun karet milik Soleman yang dari pemukiman warga berjarak 300 meter.

Suparlan sedang mencari rumput, ia melihat harimau melintas didepannya dengan jarak sekitar 30 meter. Cirinya sama dengan yang dilihat Wagiman.

KPH Lakitan – Bukit Cogong sudah mengirimkan foto jejak yang ditemukan tim gabungan ke BKSDA Sumsel dan Zoological Society of London (ZSL) untuk diidentifikasi. Ternyata jejak yang ditemukan adalah jejak tapir.

Kepala KPH Bukit Lakitan – Bukit Cogong Edi Cahyono menjelaskan pihaknya sudah turun ke lokasi bersama TNKS Wilayah V, Koramil, Polsek, Kades dan warga yang melihat.

“Tim kami mewawancarai tiga orang, pertama adalah Sumarsono, yang mengatakan melihat pagi tadi. Kemudian Wagiman yang melihat di kebun milik Sumarsono dan Pak Kadus Suparlan,” jelasnya, Kamis (20/8/2020).

Kemudian dilakukan pelacakan di lokasi-lokasi yang disebut oleh warga tersebut. Hingga ditemukan jejak, yang langsung didokumentasikan.

“Foto jejak beserta ciri-cirinya kami sampaikan ke BKSDA dan ZSL, karena mereka yang memahami. Hasilnya mereka menyampaikan bahwa jejak yang ditemukan adalah jejak tapir,” ia menjelaskan.

Ditambahkan lagi, menurutnya lokasi tempat warga bertemu binatang yang disebut harimau bukanlah habitatnya. “Selain bukan habitatnya, harimau sebenarnya juga takut dengan manusia,” ia mengatakan.

Kendati begitu, Edi Cahyono tetap mengimbau kepada warga agar tetap berhati-hati jika pergi ke hutan. (lpo/h2c)

Exit mobile version