MUARADUA – Konflik antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Palembang dengan Musi Rawas terjadi saat pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII OKU Raya 2021, Minggu (21/11). Tepatnya jelang pertandingan cabang olahraga (cabor) sepatu roda. Cabor tersebut dipertandingan di gedung Islamic Centre Kecamatan Muara Dua Kabupaten OKU Selatan, Senin (22/11/21)
Pelatih atlet sepatu roda Musi Rawas Yusuf Iskandar membenarkan adanya peristiwa itu. “Ya benar antara KONI Palembang dengan KONI Mura terjadi konflik. Keduanya saling klaim, memperebutkan atlet sepatu roda putri atas nama inisial VA. Padahal atlet tersebut sudah sah dan sudah kami daftarkan di KONI Sumsel tanggal 6 November 2021. Jauh sebelum batas akhir pendaftaran pada 8 November 2021,” ungkap Yusuf Iskandar.
Yusuf menjelaskan, pada bulan Maret 2021, atlet tersebut keluar dari KONI Palembang. Pada Agustus 2021 atlet sempat mengikuti kejurda di Kota Palembang mewakili Musi Rawas. “Kalau memang atlet tersebut memang masih punya KONI Palembang, mengapa saat kejurda tadi tidak ada klaim dari KONI Palembang,” ucap Yusuf.
Masih kata Yusuf, tiba-tiba menjelang pertandingan, pihak KONI Palembang mendaftarkan atlet tersebut kepada PB Porprov Sumsel XIII sebagai kontingen atlet Kota Palembang. Surat tersebut tertanggal 17 November 2021 dengan nomor surat 348/KONI PLG/11/2021. “Apabila atlet tersebut dimainkan membela KONI Palembang, KONI Musi Rawas merasa dirugikan dan dipermainkan. Atlet tersebut sudah kami anggarkan dan difasilitasi. Dana yang kami keluarkan satu slot atlet sebesar Rp30 juta untuk dimainkan pada Porprov XIII Oku Raya,” jelas Yusuf.
Ketua KONI Musi Rawas H Azhari ST mengatakan, atlet atas nama VA sudah didaftarkan sebagai kontingen Musi Rawas sesuai jadwal yang ditentukan KONI provinsi dan PB Porprov XIII. Keabsahan atlet sudah tutup sejak tanggal 8 November tadi. Sementara atlet atas nama tersebut sudah membuat surat pernyataan mengundurkan diri dari atlet Palembang sejak bulan 3 dan sempat membela Musi Rawas di Kejurda pada bulan 8 kemaren. Sementara pada 17 November KONI Palembang mengeluarkan surat dengan nomor 348/KONIPLG/11/2021 menyatakan atlet tersebut telah didaftarkan ke PB Porprov untuk membela Palembang sementar 13 KONI Musi Rawas menghadiri surat panggilan KONI provinsi dengan nomor surat /KORWIL/PBPORPROVXIII/2021.
“Undangan atas sidang klarifikasi. Dari sidang tersebut belum ada surat keputusan resmi dari KONI provinsi yang memutuskan atlet tersebut berhak main di daerah mana. Sementara Palembang telah mendaftarkan atlet tersebut sebagai kontingen Palembang, sedangkan masa tanggal pendaftaran atlet sudah ditutup,” ungkap Azhari. Seraya menambahkan, sebagai ketua KONI Musi Rawas dirinya merasa dipermainkan karena atlet atas nama tersebut sudah dianggarkan.
Terpisah, Sekretaris Koni Palembang Rubi Indirta SE mengatakan, atlet cabang olahraga raga (cabor) sepatu roda atas nama VA tidak dilepaskan, karena atlet itu sesuai dengan aturan yang dilemparkan oleh provinsi. Apabila atlet sudah menerima penghargaan atau piala dari porprov sebelumnya maka tidak bisa dilepaskan. “Alet yang pindah ke Mura dan OKI ini semuanya pernah mendapatkan medali emas untuk Palembang. Itu artinya mereka tidak boleh keluar dari KONI Palembang, kecuali mereka sanggup membiayai atlet tersebut selama 3 tahun berturut-turut dan meyelenggarakan pembinaan selama mendapatkan dua kali porprov yang akan datang, ” jelas Rubi.
Ditanya soal keberangkatan atlet tersebut kejurda yang mewakili kabupaten Mura, Rubi mengatakan, proses yang terjadi adalah dikembalikan ke cabang olahraga masing-masing. “Sementara untuk porprov adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh KONI,” jelas Rubi.
Ketika ditanya wartawan, adakah intervensi kepada orang tua atlet? Rubi mengatakan, dirinya menyangkal, dan tidak pernah memanggil ataupun berkomunikasi dengan orang tua atlet tersebut. “Kami tidak pernah memanggil ataupun berkomunikasi dengan orang tua dari atlet tersebut. Aturan yang menentukan bahwa atlet itu tidak bisa bermain di luar Kota Palembang. Kalau mereka bersedia bermain di Kota Palembang maka kabupaten/kota yang ingin mengambil atlet tersebut harus menyanggupi persyaratan dari KONI provinsi. “Di antaranya, atlet peraih medali emas Rp50 juta, Rp30 juta perak, dan perunggu Rp20 juta. Sanggup membina atlet selama 3 tahun berturut-turut,” ungkap Rubi.
Masalah keabsahan akhir pendaftaran atlet yang ditetapkan pertanggal 8 November sementara surat yang dikeluarkan dari KONI palembang itu pada 17 November, dirinya membantah jika keabsahan bahwa tidak ada penentuan per tanggal tersebut. “Keabsahan kami dipanggil atlet per 17 november, ” jelas Rubi.
Sementara itu, orang tua atlet, Eki Adidarma mengatakan keberatannya. “Bukan aku dak galak. Memang saronyo di aku. Pertamo anak aku. Selama Porprov yang aku melok, idak pernah wong Disdik Kota terlibat,” katanya.
Lanjutnya, seluruh kepala sekolah terlibat jadi memang dibuat susah. Apalagi kalau anak tidak memihak Palembang. “Anak saya di-blacklist dan memang saya tinggal di Kota Palembang. Bukan saya tidak mau ikut ke KONI Mura. Saya mau, antara Musi Rawas dan OKI,” jelasnya.
Dikatakannya, dirinya sudah menemui Ketua KONI Palembang. “Anton juga sudah aku temui bersama istri. Anton itu Ketua KONI teman saya sehingga anak saya diblacklist. Selain itu, Wali Kota Palembang belum turun tangan. Untuk keabsahan surat tersebut, ini merupakan permainan Suparman Rohman,” ungkapnya.
Diakui Eki memang benar, secara prosedural, anaknya juga masuk ke tim KONI Mura. “Bukan tim KONI Mura yang menawarkan tetapi saya sendiri yang datang ke Mura. Untuk surat menyurat sudah saya antar semua. Surat Pemprov malah sudah keluar dan masih ada di mobil itu. Cuma, yo dak, kito masih kalah tulah,” katanya.
Jangan Bangga Gunakan Atlet Daerah Lain
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII OKU Raya 2021, dibuka Gubernur Sumsel H. Herman Deru. Kegiatan dipusatkan di Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan. Porprov ini ditargetkannya dapat menjaring bibit atlet asli Sumsel yang terbaik untuk berlaga di PON Aceh tahun 2024 mendatang.
“Kami ingin atlet muda Sumsel meraih prestasi di masa datang dengan keaslian. Bukan bangga menggunakan atlet daerah lain. Itu kebanggaan semu,” ujar Herman Deru.
Demi menjaring bibit-bibit atlet asli Sumsel berprestasi, Herman Deru sejak menjabat komitmen menggelar piala Gubernur. Tujuannya agar klub sepak bola profesional seperti SFC di masa mendatang diisi pemain asal 17 kab/kota di Sumsel untuk berlaga di liga satu maupun liga dua.
Terkait pembinaan para atlet tentu memerlukan peran KONI di kab/kota. Untuk itu, Ia meminta KONI di daerah terus bersinergi dengan pihak terkait untuk meningkatkan prestasi. “Ini telah dibuktikan. Pada PON Papua kemarin Sumsel berhasil naik 5 peringkat dari PON sebelumnya,” jelas Herman Deru.
Saat menyampaikan sambutan Herman Deru juga menyemangati para atlet untuk bertanding secara sportif. Ia juga meminta kepada Bupati OKU Raya, yakni Bupati OKU, Bupati OKU Timur dan OKU Selatan untuk menjaga nama baik daerah mereka sebagai tuan rumah selama delapan hari ke depan.
“Mulai hari ini 21-28 November Bupati 3 daerah ini harus turun mengawasi semuanya, peertandingan. Kecukupan konsumsi atlet, venue dan fasilitas lainnya,” papar Herman Deru.
Melihat antusias masyarakat menyaksikan opening ceremony Porprov OKU Raya, menurut Herman Deru menggambarkan dengan jelas bawah event ini memberikan harapan banyak kepada masyarakat setempat. “Masyarakat tentu sangat menantikan event seperti ini karena untuk bangkit dari pandemi. Sebab untuk memulihkan ekonomi dari pandemi diperlukan event-event besar seperti ini. Alhamdulillah kemarin sudah Gran Fondo dan hari ini Porprov,” jelasnya.
Menurut Herman Deru dampak ekonomi tentu dirasakan masyarakat. Selain menggeliatnya kegiatan ekonomi kecil, pelaku usaha rumah makan dan lain juga tentu terdampak peningkatanya. Bahkan jasa penginapan juga terimbas positif lantaran banyak tamu yang datang dan menginap.
“Dampak event olahraga tentu berdampak pada perekonomian daerah penyelenggara. Terimakasih kepada Kabupaten OKU, OKU dan OKUS atas penyelenggaraan ini. Semoga ini sekaligus menjadi ajang persiapan Sumsel sebagai tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-6 di Sumsel tajun 2022,” tambah Herman Deru.
Di akhir sambutan Iapun berpesan agar para Bupati dan walikota se Sumsel mulai memilih dan memprioritaskan satu olahraga unggulan di tiap-tiap daerah. Hal ini tak lain untuk memunculkan atlet berbakat dari tiap daerah. “Selamat bertanding dan silahkan menikmati keindahan danau terbesar kedua di Sumatera yakni Danau Ranau dan keindahan alam di OKU Raya,” jelasnya.
Di tempat yang sama Ketua KONI Sumsel H Hendri Zainuddin mengaku sangat berterimakasih dengan support dan bimbingan yang telah diberikan Gubernur Sumsel H Herman Deru pada kemajuan dunia olahraga di Sumsel. “Porprov XIII adalah Porprov Pembinaan. Pemikiran besar Gubernur Herman Deru adalah setelah Porprov kab/kota harus punya cabang olahraga unggulan untuk memajukan Sumsel. Ini sangat luar biasa,” ujar Hendri.
Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo BBus B Commerce mengatakan, sangat berterimakasih kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang telah percaya pada OKU Selatan sebagai kabupaten penyelenggara. “Kami ini kabupaten kecil. Gubernur memberikan kami kepercayaan dan ini berhasil ini tentu tak lepas dari dukungan semua pihak. Kami sangat berterimakasih sekali dengan dukungan ini. Sehingga meski kami kabupaten kecil tapi kami diberi kesempatan menyelenggarakan event-event besar seperti Gran Fondo dan Porprov. Semoga dengan support sport and tourism kecil kami ini semakin mewujudkan tagline Sumsel Maju untuk Semua,” papar Popo Ali.
Menurut Popo, selain pertandingan 9 cabor, para atlet dan official dari 17 kab/kota se Sumsel selama pelaksanaan Porprov akan dihibur dengan acara open ceremony, juga kegiatan bazaar umkm di lokasi icon Danau Ranau dan berbagai pertunjukan kesenian dan budaya setempat setiap hari.
Sementara itu Ketua Koordinator Pelaksana Porprov XIII OKU Raya 2021, Direktur Bank Sumsel Babel (BSB) Ahmad Syamsuddin mengatakan Porprov ini merupakan sarana evaluasi sekaligus pembinaan olahraga di Sumsel sekaligus peningkatan prestasi. “Sasaran utamanya adalah sukses penyelenggaraan dan sukses serta sukses perekonomian kerakyatan. Juga administrasi dan manajemen penyelenggaraan dan pengembangan olahraga di Sumsel,” ujar Ahmad Syamsudin.
Selama delapan hari tersebut terdata puluhan venue yang digunakan. Sedangkan atlet yang bertanding mencapai 5855 atlet jumlahnya. ” Karena masih dalam kondisi pandemi kami dituntut kerja ekstra,” jelasnya. (red/rel/Simbur Sumater.com)