Kuasai Teknologi, Konten yang Berkualitas, Wartawan Akan Tetap Hidup

Sumsel75 Dilihat
banner 468x60

PALEMBANG – Lembaga Pers Mahasiswa Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya (LPM GS Unsri) dengan Ikatan Alumni (IKA) LPM GS, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Komunitas Mobile Journalism (MOJO) Palembang menyelenggarakan Webinar Nasional dengan bertemakan “Peluang dan Tantangan Industri Media di Tengah Tatanan Kenormalan Baru”, melalui Zoom Meeting. Nasional ini dimulai pukul 10.00 sd 11.30 WIB, yang diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan.

Webinar nasional ini mengadirkan empat narasumber yakni Andra Lesmana selaku Produser dan Presenter Berita Satu TV, Firdaus Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus Komar Ketua PWI Sumsel, dan Muzhar Apandi Ketua MOJO Palembang.

banner 336x280

Webinar ini berlangsung selama kurang lebih 1jam 11menit, dimana kesempatan pertama berbicara ialah Andra Lesmana selaku Produser dan Presenter Berita Satu TV yang menjelaskan bahwa semua terkena dampak termasuk orang-orang yang ada di media, tantangan yang paling sulit adalah ketika harus mencari informasi langsung kelapangan dimana dalam kondisi saat ini bisa saja tertular Covid-19

“Karena ada beberapa teman media yang juga terkena Covid-19, peluangnya lebih ke individu masing-masing ketika kita banyak bekerja di rumah justru media sosial seperti youtube dan instagram menjadi peluang pekerjaan baru dan tentunya harus ada ide kreatif  dan inovatif,” ia menjelaskan.

Sementara, Firdaus Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), mengatakan bahwa Sesungguhnya ketika berbicara jurnalis dan bicara bisnis medianya terdapat plus minus. Seperti media elektronik dan siber, biaya produksinya rendah tetapi pendapatan iklannya meningkat dan pemirsanya meningkat karena orang-orang beralih menggunakan televisi atau gadget.

“Untuk media kita harus menjaga kualitas jurnalistik, karena media produknya adalah produk jurnalistik, di era new normal media online jadi primadona. Ketika berbicara industri media bagaimana kita tidak meninggalkan pendoman bisnis media, dan mengkombinasi media tradisioal ke teknologi, serta mengoptimlakan media sosoial,” ia mengatakan.

Sementara itu,  bagaimana pengolaan media itu memanfaatkan kanal informasi dan menciptakan konten yang bisa memenuhi kebutuhan publik atau lebih lengkap. “Pada saat punya peluang maka tantangannya harus bersaing dengan media lain,” kata Firdaus Komar selaku Ketua PWI Sumsel.

Ia juga menambahkan media harus bisa eksis dengan membuat konten yang menarik, apapun perubahannya atau apapun kanal nya media tetap dibutuhkan dengan mengacu pada  pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol sosial dan lembaga ekonomi.

Sementara Muzhar Apandi selaku Ketua Komunitas MOJO Palembang, mengatakan bahwasanya MOJO diciptakan dengan dalil bahwa siapapun bisa menjadi seorang jurnalis, sebab di zaman yang semakin canggih ini untuk menjadi seorang jurnalis tidak harus memiliki kamera khusus, tetapi dengan menggunakan ponsel pun sekarang sudah dapat merekam video dengan kualitas cukup memadai.

“Sehingga, proses reportase pun dapat dilakukan dengan mudah. Di Indonesia kasus Covid-19 ini sangat mengkhawatirkan, maka dari itu segala bentuk aktivitas dipindahkan menjadi online, mau tidak mau media harus mampu membuat konten yang menarik dan juga menyediakan informasi yang tentunya menggunakan data yang faktual,” katanya.

Maka dari itu, kesimpulan dari Webinar Nasional yakni kuasai teknologi, konten yang berkualitas, wartawan akan tetap hidup, berfikir positif, amati tiru dan modifikasi, kualitas data biar tidak hoax dan uji kompetensi wartawan.

Saat media ini butuh banyak iklan tapi tidak hanya itu saja, dengan membuat event yang bisa memberikan informasi sekaligus promosi. Media sosial harus diikut sertakan atau digabungkan dengan media mainstream seperti koran, majalah dan sebagainya. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *